CONTOH MAKALAH BIOLOGI SMA



STUDI TENTANG PENGARUH MEDIA DALAM PUPUK ORGANIK TERHADAP TUMBUHAN DAUN BAWANG

http://www.bebeja.com/wp-content/uploads/2014/11/bawang-daun.jpg
                                   

Disusun oleh:
1.      Amalia Ayu D. L.
2.      Arra’fi
3.      Cakrawati
4.      Didi Sukma
5.      Ihla Ushaliha
6.      Khanifa Sa’adah
7.     Siti Fatimah



KATA PENGANTAR

            Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah biologi mengenai pengaruh media dalam pupuk organic terhadap tanaman daun bawang.
             Adapun makalah biologi tentang pengaruh media dalam pupuk organic terhadap tanaman daun bawang ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya.
            Oleh karena itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah biologi ini.
             Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah biologi ini kita dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.




Randudongkal, 14 Agustus 2016

Penyusun                  


BAB I
PENDAHULUAN
1.1            Latar Belakang
 Saat ini dunia pertanian semakin luas seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Terutama dalam masalah pupuk yang menjadi bahan utama dalam melakukan pertanian agar memperoleh hasil yang optimum. Pupuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pupuk  organik dan pupuk anorganik. Secara umum pupuk organik adalah pupuk  yang berasal dari bahan organik atau bahan alami yang merupakan sisa-sisa makhluk hidup, contoh pupuk kompos, pupuk kandang, dll. Sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk yang secara sengaja di buat oleh manusia denga menggunakan bahan kimia, contoh UREA, ZA, dll.
Pembangunan pertanian secara alami yang ramah lingkungan saat ini banyak dilakuakan untuk menghasilkan bahan makanan yang aman, serta bebas dari bahan-bahan kimia yang berbaha dan beracun. Pembangunan pertanian alami ini semula hanya menerapkan sistem pertanian organik, tetapi ternyata hasilnya hanya sedikit. Dalam tahun 1980-an, prof Dr. Teoro Higa memperkenalkan konsep EM atau efektife mikroorganisme pada praktek pertanian alami tersebut.teknologi EM ini telah dikembangkan dan digunakan untuk memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanamann .pada pembuatan bokhasi sebagai salah satu pupuk organik,bahan EM meningkatkan pengaruh pupuk tersebut terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.
Pupuk organik yang didalamnya terdapat bahan organik berpengaruh terhadap pasokan unsur hara tanah disamping juga menjaga sifat fisik, biologi dan kimia tanah. Pupuk organik dengan bakhan organik merupakan satu pembentuk agregat tanha yang mempunyai peran sebagai bahan perekat antar partikel tanah. Komponen asam humat dan asam fulfat sebagai sebagai sementasi partikel tanah membentuk logam humus.


Pupuk organik mempunyai manfaat dalam memberikan media bagi kehidupan mikroorganisme menguntungkan bagi kesuburan tanah dan mengurangi bagi kesuburan tanah dan mengurangi porostias pada tanah pasir dan membantu aerasi pada tanah lempung. Peranan pupuk organik yang didalamnya terdapat bahab-bahan organik terhadap sifat fisik tanah.
Berdasarkan fakta dilapangan, persediaan bahan organic pada lahan pertanian sedikit demi sedikit semakin berkurang. Jika hal tersebut tidak ditambah dan segera diperbaiki oleh petani maka penurunan produksi aksan terjadi pada tanaman-tanaman pertanian. Berbicara mengenai masalah penurunan produksi, tentunya bukan saja menjadi masalah petani atau masyarakat, tetapi juga merupakan masalah bagi pemerintah daerah dalam rangka mempertahankan ketahanan pangan dan ekonomi rakyat. Hal ini harus menjadi bahan pemikiran bagi pemerintah daerah dalam mengatasi secara bijak.

1.2            Rumusan Masalah
            Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, tampak bahwa permasalahan yang akan dibahas masih terlalu luas. Agar mampu  membahas secara rinci dan mendalam, penulis mempersempit permasalahan dengan merumuskan masalah sebagai berikut :
            Adakah pengaruh media dalam pupuk organic terhadap pertumbuhan daun bawang?

1.3            Tujuan Penelitian
         Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dirumuskan tujuan :
            Untuk meneliti pengaruh media dalam pupuk organic terhadap tanaman daun bawang.




1.4            Manfaat Penelitian
            Memberikan informasi kepada pembaca khususnya yang berkecimpung di bidang pertanian tentang pengaruh media dalam pupuk organic terhadap tanaman daun bawang.

1.5            Hipotesis
Jika pertumbuhan daun bawang menggunakan pupuk organic, maka pertumbuhannya akan lebih cepat dibandingkan yang tidak menggunakan pupuk organic.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1      Pengertian Pupuk
1.      Menurut Nasih Widya Yuwono dalam situs www.nasih.staff.ugm.ac.id, pupuk mempunyai pengertian secara luas dan khusus. Dalam arti luas, pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia dan biologi tanah, sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Dalam pengertian yang khusus, pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman.
2.      Menurut Hasibun dalam blog roardi.wordpress.com yang dikutip oleh Rioardi. Pupuk merupakan bahan yang bersifat organik ataupun anorganik, bila ditambahkan ke dalam tanah atau tanaman dapat memperbaiki sifat fisik, sifat kimia, sifat biologi tanah dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.
      Jadi, pupuk adalah suatu bahan yang berfungsi untuk memperbaiki sifat tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman.

2.2            Unsur Penyusun Pupuk
Menurut bang Sofwat 88 UGM dalam situs www.sofwat88ugm.dagdigdug.com, unsur hara penyusun pupuk diantaranya adalah Nitrogen, Phospor dan Kalium.
Unsur nitrogen merupakan unsur yang cepat kelihatan pengaruhnya terhadap tanaman. Peran utamanya adalah merangsang pertumbuhan vegetatif (batang dan daun) dan meningkatkan jumlah anakan. Sedangkan jika kelebihan unsur nitrogen dapat menyebabkan tanaman menjadi lambat panen karena pertumbuhan vegetatif yang memanjang dan kualitas buah menjadi menurun.
Unsur phospor mempunyai peran utama bagi pertumbuhan tanaman diantaranya yaitu memacu terbentuknya bunga, menurunkan aborsitan, memperkuat batang tumbuhan sehingga tidak mudah rebah dan memperbaiki kualitas buah. Jika tanaman kekurangan unsur phospor dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman kerdil dan jumlah anakan sedikit.
Unsur kalium merupakan satu-satuya kation monovalen yang esensial bagi tanaman. Peran utamanya adalah sebagai aktivator berbagai enzim. Dengan adanya kalium dalam tanah membuat ketegaran tanaman terjamin, pertumbuhan akar terangsang, tanaman lebih tahan hama dan penyakit, memperbaiki kualitas buah dan mengurangi pengaruh kematangan yang dipercepat oleh phospor. Apabila tanaman kekurangan unsur kalium menyebabkan pertumbuhan kerdil, daun tampak kering dan terbakar pada sisi-sisinya. Sedangkan jika tanaman kelebihan unsur kalium menyebabkan daun cepat menua sebagai akibat kadar magnesiun daun menurun dan terganggunya aktivitas fotosintesis. 

2.3            Macam-macam Pupuk
Dalam situs www.wikipedia.com, macam-macam pupuk dibagi berdasarkan sumber bahan pembuatan, bentuk fisik, atau berdasarkan kandungannya.
1.      Pupuk Berdasarkan Sumber Bahan Pembuatan
Dilihat dari sumber pembuatannya, terdapat dua kelompok besar pupuk yaitu pupuk organik atau pupuk alam dan pupuk kimia atau pupuk buatan. Pupuk organik mencakup semua pupuk yang dibuat dari sisa-sisa metabolisme atau organ hewan dan tumbuhan. Sedangkan pupuk kimia dibuat melalui proses pengobatan oleh manusia dari bahan-bahan mineral.
2.      Pupuk Berdasarkan Bentuk Fisik
Berdasarkan bentuk fisiknya, pupuk dibedakan menjadi pupuk padat dan pupuk cair. Pupuk padat diperdagangkan dalam bentuk onggokan, remahan, butiran atau kristal. Pupuk padatan biasanya diaplikasikan ke tanah. Sedangkan pupuk cair diperdagangkan dalam bentuk konsentrat atau cairan dan diberikan secara disemprot ke tubuh tanaman.
3.      Pupuk Berdasarkan Kandungannya
Terdapat dua kelompok berdasarkan kandungannya: pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal mengandung hanya satu unsur, sedangkan pupuk majemuk paling tidak mengandung dua unsur yang diperlukan.

2.4            Pupuk Organik
Pupuk organik adalah bahan penyusunnya yang sebagian besar berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa untuk menyediakan hara dan bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Menurut Jabri tanah ’05 dalam blog jabritanah.wordpress.com, macam-macam pupuk organik antara lain pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos. Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan ternak. Pupuk hijau adalah pembenaman bagian-bagian tanaman yang masih muda dengan cara membenamkan ke dalam tanah dengan maksud meningkatkan bahan organik dan unsur hara terutama N ke dalam tanah yang bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman. Kompos merupakan hasil akhir dari proses fermentasi tumpukan-tumpukan sampah yang berasal dari sisa tanaman ataupun hewan.
Cara mengaplikasikan pupuk organik pada musim hujan adalah pemberian pupuk kandang yang diberikan pada permukaan tanah. Sedangkan pada musim kemarau, pupuk kandang harus dibenamkan ke dalam tanah agar tidak kering.
Kelebihan dari pemberian pupuk organik antara lain yaitu tidak menyebabkan polusi lingkungan, memiliki kandungan hara makro dan mikro yang cukup dibutuhkan oleh tanaman, meningkatkan aktivitas biologi tanah, mampu menekan Al dengan membentuk kompleks Al-organik pada tanah masam, meningkatkan KTK, memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kemampuan tanah menahan air. Dan kekurangannya adalah dibutuhkannya jumlah yang banyak akibat rendahya hara makro yang terkandung di dalamnya, kurang ekonomis dalam transportasi dan kesediaan hara lambat. 

2.5            Daun Bawang
Dalam situs www.wikipedia.com daun bawang sebenarnya istilah umum yang dapat terdiri dari spesies yang berbeda. Jenis yang paling umum dijumpai adalah bawang daun (Allium fistulosum). Jenis lainnya adalah A. ascalonicum, yang masih sejenis dengan bawang merah. Kadang-kadang bawang prei juga disebut sebagai daun bawang.
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:


2.6            Pengaruh Pupuk Organik Terhadap Tanaman
Dalam blog jabber.rob.co.id, dituliskan pengalaman Pak Slamet Rejosari, Garung, Wonosobo, bahwa pemakaian pupuk kandang sapi bagus untuk tanaman sayuran. Tetapi tidak bagus untuk tanaman cabai. Hal tersebut dapat terjadi karena pupuk kandang sapi berkandungan nitrogen yang jauh lebih banyak dari unsur kalium yang pada fungsinya adalah berbentuk pati sehingga tanaman cabai pohonnya terlihat subur  tetapi buah cabai kepes (daging tipis).
Sehingga pemakaian  pupuk kandang sapi dapat diganti dengan pupuk kandang yang berasal dari pupuk kandang kambing, karena kandungan nitrogen dan kalium hampir seimbang.
Menurut Ir. Mulyani Sutejo dalam buku berjudul “Pupuk dan Cara Pemupukan”, komposisi unsur hara macam-macam pupuk kandang sebagai berikut:
Jenis Pupuk
Wujud Bahan (%)
N
(%)
P2O5
(%)
K2O
(%)
Pupuk Sapi
Padat 70
0,40
0,20
0,10

Cair 30
1,00
0,20
1,35

TOTAL -
0,60
0,15
0,45
Pupuk Kambing
Padat 67
0,75
0,50
0,45

Cair 33
0,35
0,05
2,10

TOTAL -
0,95
0,35
1,00
Pupuk Ayam
TOTAL -
1,00
0,80
0,40
(Sutejo, 2002:99)
Dari tabel tersebut dapat dilihat kandungan atau komposisi unsur hara dari pupuk sapi, pupuk kambing dan pupuk ayam. Komposisi unsur hara dari pupuk-pupuk tersebut mempunyai pengaruh terhadap tanaman sebagai berikut:
1.   Pupuk sapi mempunyai kandungan nitrogen sebanyak 0,60%, phospor 0,15%, dan kalium 0,45%. Kandungan terbanyak yang dimiliki pupuk  sapi adalah unsur nitrogen. Pengaruh pupuk sapi terhadap tanaman adalah merangsang pertumbuhan batang dan daun serta meningkatkan jumlah anakan. Sehingga pupuk sapi cocok untuk tanaman sayuran.
2.   Pupuk kambing berkandungan nitrogen 0,95%, phospor 0,35% dan kalium 1,00%. Kandungan nitrogen dan kalium hampir seimbang. Sehingga pupuk kambing bagus bagi tanaman yang berbuah. Karena pupuk kambing mempunyai pengaruh pada tanaman untuk merangsang pertumbuhan vegetatif, merangsang pertumbuhan akar, membuat tanaman lebih tahan terhadap hama dan memperbaiki kualitas buah.
3.   Pupuk ayam berkandungan nitrogen 1,00%, phospor 0,80% dan kalium 0,40%. Kandungan nitrogen lebih banyak dari phospor dan kalium, tetapi kalium yang dikandungnya juga mendekati keseimbangan dengan nitrogen. Sehingga pupuk ayam bagus bagi sayuran atau tanaman berbunga. Karena berpengaruh untuk merangsang pertumbuhan vegetatif dan memacu terbentuknya bunga.


BAB III
METODOLOGI
3.1      Waktu dan Tempat Penelitian
            Waktu   : 2 September 2016 - 16 September 2016.
            Tempat : SMA Negeri 1 Randudongkal.
3.2      Subjek Penelitian
1.      Variable Penelitian
      Pada penelitian ini, penulis membuat 3 variabel penelitian, yaitu:
a.       Variable Manipulasi / Bebas
 Pupuk Organik, yaitu: Pupuk organic dan bukan pupuk organic (tanah biasa)
b.       Variable Terkontrol / Tetap
Cahaya, suhu, kelembapan, dan ukuran bibit daun bawang yang akan ditanam.
c.       Variable Respon / Terikat
Pertumbuhan tanaman daun bawang yang  meliputi panjang batang, jumlah cabang dan jumlah daun.
2.      Sampel Penelitian
      Pada penelitian ini, sampel penelitian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
a.       Kelompok yang menggunakan pupuk organic akan dieksperimenkan pada 5 bibit daun bawang.
b.      Kelompok yang tidak menggunakan pupuk organic akan dieksperimenkan pada 5 bibit daun bawang.
3.3      Metode Penelitian
1.      Metode Pengumpulan Data
a.        Eksperimen
yaitu percobaan langsung terhadap objek yang diteliti.
b.      Observasi
yaitu pengamatan langsung di tempat penelitian.
c.       Study Pustaka
yaitu pengumpulan data dengan mencari refrensi dari buku.


2.      Tahap-Tahap Penelitian
a.       Tahap pengumpulan data
·         Identifikasi Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian antara lain:
·         Pengaduk
Pengaduk yang digunakan berupa sekop, karena kondisi tanah yang kering.
·         Ember
Ember digunakan sebagai tempat pencampuran media tanam.
·         Polibek
Polibek yang digunakan berjumlah 10 buah. Jumlah ini dibagi 2 variabel yang masing-masing variable menggunakan 5 buah polibek.
·         Pupuk Organik
Pupuk organic yang digunakan berupa pupuk kandang hewan ternak. Kondisi setiap pupuk kering dan masih kasar karena belum disaring terlebih dahulu.
·         Tanah
Kondisi tanah pada saat penelitian adalah basah.
·         Bibit daun bawang
Bibit daun bawang yang kami gunakan adalah bibit daun bawang yang siap tanam. Masing-masing media tanam diberi satu bibit daun bawang.
·         Langkah kerja
Langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian adalah:
·         Alat dan bahan disiapkan, kemudian bahan disiapkan sesuai kelompoknya.
·         Bahan diaduk rata dengan perbandingan tanah dan pupuk organic sebesar 2:1.
·         Bahan yang telah dicampur dimasukan ke polibek dan dilakukan penataan tempat yang mendapatkan pencahayaan matahari yang cukup.
·         Media yang telah siap untuk ditanami, disiram dahulu dengan air secukupnya.
·         Buat lubang tanam pada polibek yang telah disiapkan sekitar 10 cm.
·         Masukan bibit daun bawang dengan posisi tanaman tegak berdiri
·         Tutup dengan media tanam hingga kuat mencengkeram, siram bibit tersebut agar tetap lembab.
·         Penyiraman dapat dilakukan setiap 2-3 hari sekali, tergantung cuaca dan kondisi.
·         Perkembangan benih diamati setiap penyiraman.

b.      Analisis data
Langkah-langkah analisis data adalah
1.      Hasil pengamatan dipaparkan dalam tabel dan uraian kalimat.
2.      Mulai menganalisis data.
3.      Menentukan pengaruh kelompok masing-masing pupuk terhadap bibit daun bawang.
4.      Catat hasil analisis data.
c.        Penarikan kesimpulan
Langkah-langkah penarikan kesimpulan adalah
1.      Pelajari hasil analisis data.
2.      Mempersempit pengaruh kelompok masing-masing pupuk terhadap cabe.
3.       Menarik kesimpulan.
3.4            Contoh Tabel
Hari, Tanggal
Panjang batang (cm)
Jumlah cabang daunnya
A
B
C
D
E
A
B
C
D
E
























































































































































BAB IV
HASIL PENELITIAN DAH PEMBAHASAN

4.1            Deskripsi Proses Penelitian
            Pelaksanaan eksperimen dengan judul “Studi Tentang Pengaruh Media dalam Pupuk Organik terhadap Tumbuhan Daun Bawang.” Dimulai tanggal 2 September 2016  di depan kelas XII MIPA 4 SMA Negeri 1 Randudongkal.
            Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut:
·         Pengaduk
Pengaduk yang digunakan berupa sekop, karena kondisi tanah yang kering.
·         Ember
Ember digunakan sebagai tempat pencampuran media tanam.
·         Polibek
Polibek yang digunakan berjumlah 10 buah. Jumlah ini dibagi 2 variabel yang masing-masing variable menggunakan 5 buah polibek.
·         Pupuk Organik
Pupuk organic yang digunakan berupa pupuk kandang hewan ternak. Kondisi setiap pupuk kering dan masih kasar karena belum disaring terlebih dahulu.
·         Tanah
Kondisi tanah pada saat penelitian adalah basah.
·         Bibit daun bawang
Bibit daun bawang yang kami gunakan adalah bibit daun bawang yang siap tanam. Masing-masing media tanam diberi satu bibit daun bawang.





Langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
·         Alat dan bahan disiapkan, kemudian bahan disiapkan sesuai kelompoknya.
·         Bahan diaduk rata dengan perbandingan tanah dan pupuk organic sebesar 2:1.
·         Bahan yang telah dicampur dimasukan ke polibek dan dilakukan penataan tempat yang mendapatkan pencahayaan matahari yang cukup.
·         Media yang telah siap untuk ditanami, disiram dahulu dengan air secukupnya.
·         Buat lubang tanam pada polibek yang telah disiapkan sekitar 10 cm.
·         Masukan bibit daun bawang dengan posisi tanaman tegak berdiri
·         Tutup dengan media tanam hingga kuat mencengkeram, siram bibit tersebut agar tetap lembab.
·         Penyiraman dapat dilakukan setiap 2-3 hari sekali, tergantung cuaca dan kondisi.
·         Perkembangan benih diamati setiap penyiraman.
4.2            Hasil Penelitian
            Pelaksanaan eksperimen dengan judul “Studi Tentang Pengaruh Media dalam Pupuk Organik terhadap Tumbuhan Daun Bawang.” Dimulai tanggal 2 September 2016 sampai tanggal 16 September 2016 di depan kelas XII MIPA 4 SMA Negeri 1 Randudongkal. Penelitian dilakukan pada 2 kelompok, yaitu kelomopok pupuk organic dan kelompok bukan pupuk organic. Kedua kelompok tersebut mendapat perlakuan yang sama dan dilakukan 6 kali penelitian.
Hari, Tanggal
Panjang batang (cm)
Jumlah cabang daunnya
A
B
C
D
E
A
B
C
D
E



















































































































































Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Rangkuman Sistem Bus pada Komputer

MAKALAH BAHASA INDONESIA “KUTIPAN”