CONTOH MAKALAH BIOLOGI SMA
STUDI TENTANG PENGARUH MEDIA DALAM PUPUK ORGANIK TERHADAP
TUMBUHAN DAUN BAWANG
Disusun oleh:
1. Amalia Ayu D. L.
2. Arra’fi
3. Cakrawati
4. Didi Sukma
5. Ihla Ushaliha
6. Khanifa Sa’adah
7. Siti Fatimah
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang
Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah biologi mengenai pengaruh media
dalam pupuk organic terhadap tanaman daun bawang.
Adapun makalah biologi tentang pengaruh media dalam pupuk organic terhadap tanaman daun bawang ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya.
Adapun makalah biologi tentang pengaruh media dalam pupuk organic terhadap tanaman daun bawang ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada
dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah
biologi ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah biologi ini kita dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah biologi ini kita dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Randudongkal, 14 Agustus 2016
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Saat ini dunia pertanian semakin luas seiring dengan
perkembangan teknologi yang semakin canggih. Terutama dalam masalah pupuk yang
menjadi bahan utama dalam melakukan pertanian agar memperoleh hasil yang
optimum. Pupuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Secara umum
pupuk organik adalah pupuk yang berasal
dari bahan organik atau bahan alami yang merupakan sisa-sisa makhluk hidup,
contoh pupuk kompos, pupuk kandang, dll. Sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk
yang secara sengaja di buat oleh manusia denga menggunakan bahan kimia, contoh
UREA, ZA, dll.
Pembangunan pertanian secara alami yang ramah
lingkungan saat ini banyak dilakuakan untuk menghasilkan bahan makanan yang
aman, serta bebas dari bahan-bahan kimia yang berbaha dan beracun. Pembangunan
pertanian alami ini semula hanya menerapkan sistem pertanian organik, tetapi
ternyata hasilnya hanya sedikit. Dalam tahun 1980-an, prof Dr. Teoro Higa
memperkenalkan konsep EM atau efektife mikroorganisme pada praktek pertanian
alami tersebut.teknologi EM ini telah dikembangkan dan digunakan untuk
memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanamann .pada pembuatan
bokhasi sebagai salah satu pupuk organik,bahan EM meningkatkan pengaruh pupuk
tersebut terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.
Pupuk organik yang didalamnya terdapat bahan organik
berpengaruh terhadap pasokan unsur hara tanah disamping juga menjaga sifat
fisik, biologi dan kimia tanah. Pupuk organik dengan bakhan organik merupakan
satu pembentuk agregat tanha yang mempunyai peran sebagai bahan perekat antar
partikel tanah. Komponen asam humat dan asam fulfat sebagai sebagai sementasi
partikel tanah membentuk logam humus.
Pupuk organik mempunyai manfaat dalam memberikan media
bagi kehidupan mikroorganisme menguntungkan bagi kesuburan tanah dan mengurangi
bagi kesuburan tanah dan mengurangi porostias pada tanah pasir dan membantu
aerasi pada tanah lempung. Peranan pupuk organik yang didalamnya terdapat
bahab-bahan organik terhadap sifat fisik tanah.
Berdasarkan fakta dilapangan, persediaan bahan organic
pada lahan pertanian sedikit demi sedikit semakin berkurang. Jika hal tersebut
tidak ditambah dan segera diperbaiki oleh petani maka penurunan produksi aksan
terjadi pada tanaman-tanaman pertanian. Berbicara mengenai masalah penurunan produksi,
tentunya bukan saja menjadi masalah petani atau masyarakat, tetapi juga
merupakan masalah bagi pemerintah daerah dalam rangka mempertahankan ketahanan
pangan dan ekonomi rakyat. Hal ini harus menjadi bahan pemikiran bagi
pemerintah daerah dalam mengatasi secara bijak.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar
belakang masalah di atas, tampak bahwa permasalahan yang akan dibahas masih
terlalu luas. Agar mampu membahas secara rinci dan mendalam, penulis
mempersempit permasalahan dengan merumuskan masalah sebagai berikut :
Adakah
pengaruh media dalam pupuk organic terhadap pertumbuhan daun bawang?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat
dirumuskan tujuan :
Untuk meneliti pengaruh media dalam
pupuk organic terhadap tanaman daun bawang.
1.4
Manfaat Penelitian
Memberikan
informasi kepada pembaca khususnya yang berkecimpung di bidang pertanian
tentang pengaruh media dalam pupuk organic terhadap tanaman daun bawang.
1.5
Hipotesis
Jika pertumbuhan daun bawang menggunakan pupuk
organic, maka pertumbuhannya akan lebih cepat dibandingkan yang tidak
menggunakan pupuk organic.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Pupuk
1.
Menurut Nasih Widya Yuwono dalam situs www.nasih.staff.ugm.ac.id, pupuk
mempunyai pengertian secara luas dan khusus. Dalam arti luas, pupuk adalah suatu bahan
yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia dan biologi tanah, sehingga
menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Dalam pengertian yang khusus,
pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman.
2.
Menurut Hasibun dalam blog roardi.wordpress.com yang dikutip oleh
Rioardi. Pupuk merupakan bahan yang bersifat organik ataupun anorganik, bila
ditambahkan ke dalam tanah atau tanaman dapat memperbaiki sifat fisik, sifat
kimia, sifat biologi tanah dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Jadi,
pupuk adalah suatu bahan yang berfungsi untuk memperbaiki sifat tanah dan
meningkatkan pertumbuhan tanaman.
2.2
Unsur Penyusun Pupuk
Menurut
bang Sofwat 88 UGM dalam situs www.sofwat88ugm.dagdigdug.com,
unsur hara penyusun pupuk diantaranya adalah Nitrogen, Phospor dan Kalium.
Unsur
nitrogen merupakan unsur yang cepat kelihatan pengaruhnya terhadap tanaman.
Peran utamanya adalah merangsang pertumbuhan vegetatif (batang dan daun) dan
meningkatkan jumlah anakan. Sedangkan jika kelebihan unsur nitrogen dapat
menyebabkan tanaman menjadi lambat panen karena pertumbuhan vegetatif yang
memanjang dan kualitas buah menjadi menurun.
Unsur
phospor mempunyai peran utama bagi pertumbuhan tanaman diantaranya yaitu memacu
terbentuknya bunga, menurunkan aborsitan, memperkuat batang tumbuhan sehingga
tidak mudah rebah dan memperbaiki kualitas buah. Jika tanaman kekurangan unsur
phospor dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman kerdil dan jumlah anakan sedikit.
Unsur
kalium merupakan satu-satuya kation monovalen yang esensial bagi tanaman. Peran
utamanya adalah sebagai aktivator berbagai enzim. Dengan adanya kalium dalam
tanah membuat ketegaran tanaman terjamin, pertumbuhan akar terangsang, tanaman
lebih tahan hama dan penyakit, memperbaiki kualitas buah dan mengurangi pengaruh
kematangan yang dipercepat oleh phospor. Apabila tanaman kekurangan unsur
kalium menyebabkan pertumbuhan kerdil, daun tampak kering dan terbakar pada
sisi-sisinya. Sedangkan jika tanaman kelebihan unsur kalium menyebabkan daun
cepat menua sebagai akibat kadar magnesiun daun menurun dan terganggunya
aktivitas fotosintesis.
2.3
Macam-macam Pupuk
Dalam
situs www.wikipedia.com, macam-macam pupuk dibagi berdasarkan sumber bahan
pembuatan, bentuk fisik, atau berdasarkan kandungannya.
1. Pupuk Berdasarkan Sumber Bahan
Pembuatan
Dilihat
dari sumber pembuatannya, terdapat dua kelompok besar pupuk yaitu pupuk organik
atau pupuk alam dan pupuk kimia atau pupuk buatan. Pupuk organik mencakup semua
pupuk yang dibuat dari sisa-sisa metabolisme atau organ hewan dan tumbuhan.
Sedangkan pupuk kimia dibuat melalui proses pengobatan oleh manusia dari
bahan-bahan mineral.
2. Pupuk Berdasarkan Bentuk Fisik
Berdasarkan
bentuk fisiknya, pupuk dibedakan menjadi pupuk padat dan pupuk cair. Pupuk
padat diperdagangkan dalam bentuk onggokan, remahan, butiran atau kristal.
Pupuk padatan biasanya diaplikasikan ke tanah. Sedangkan pupuk cair
diperdagangkan dalam bentuk konsentrat atau cairan dan diberikan secara
disemprot ke tubuh tanaman.
3. Pupuk Berdasarkan Kandungannya
Terdapat
dua kelompok berdasarkan kandungannya: pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk
tunggal mengandung hanya satu unsur, sedangkan pupuk majemuk paling tidak
mengandung dua unsur yang diperlukan.
2.4
Pupuk Organik
Pupuk
organik adalah bahan penyusunnya yang sebagian besar berasal dari tanaman atau
hewan yang telah melalui proses rekayasa untuk menyediakan hara dan bahan
organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Menurut
Jabri tanah ’05 dalam blog jabritanah.wordpress.com, macam-macam pupuk organik
antara lain pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos. Pupuk kandang adalah pupuk
yang berasal dari kotoran hewan ternak. Pupuk hijau adalah pembenaman
bagian-bagian tanaman yang masih muda dengan cara membenamkan ke dalam tanah
dengan maksud meningkatkan bahan organik dan unsur hara terutama N ke dalam
tanah yang bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman. Kompos merupakan
hasil akhir dari proses fermentasi tumpukan-tumpukan sampah yang berasal dari
sisa tanaman ataupun hewan.
Cara
mengaplikasikan pupuk organik pada musim hujan adalah pemberian pupuk kandang
yang diberikan pada permukaan tanah. Sedangkan pada musim kemarau, pupuk
kandang harus dibenamkan ke dalam tanah agar tidak kering.
Kelebihan
dari pemberian pupuk organik antara lain yaitu tidak menyebabkan polusi
lingkungan, memiliki kandungan hara makro dan mikro yang cukup dibutuhkan oleh
tanaman, meningkatkan aktivitas biologi tanah, mampu menekan Al dengan
membentuk kompleks Al-organik pada tanah masam, meningkatkan KTK, memperbaiki
struktur tanah dan meningkatkan kemampuan tanah menahan air. Dan kekurangannya
adalah dibutuhkannya jumlah yang banyak akibat rendahya hara makro yang
terkandung di dalamnya, kurang ekonomis dalam transportasi dan kesediaan hara
lambat.
2.5
Daun Bawang
Dalam situs www.wikipedia.com daun bawang sebenarnya istilah umum yang
dapat terdiri dari spesies yang berbeda. Jenis yang paling umum dijumpai adalah
bawang daun (Allium
fistulosum). Jenis lainnya adalah A. ascalonicum, yang masih sejenis
dengan bawang
merah.
Kadang-kadang bawang
prei juga
disebut sebagai daun bawang.
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
2.6
Pengaruh
Pupuk Organik Terhadap Tanaman
Dalam
blog jabber.rob.co.id, dituliskan pengalaman Pak Slamet Rejosari, Garung,
Wonosobo, bahwa pemakaian pupuk kandang sapi bagus untuk tanaman sayuran.
Tetapi tidak bagus untuk tanaman cabai. Hal tersebut dapat terjadi karena pupuk
kandang sapi berkandungan nitrogen yang jauh lebih banyak dari unsur kalium
yang pada fungsinya adalah berbentuk pati sehingga tanaman cabai pohonnya
terlihat subur tetapi buah cabai kepes (daging tipis).
Sehingga
pemakaian pupuk kandang sapi dapat diganti dengan pupuk kandang yang
berasal dari pupuk kandang kambing, karena kandungan nitrogen dan kalium hampir
seimbang.
Menurut
Ir. Mulyani Sutejo dalam buku berjudul “Pupuk dan Cara Pemupukan”, komposisi
unsur hara macam-macam pupuk kandang sebagai berikut:
Jenis
Pupuk
|
Wujud Bahan (%)
|
N
(%)
|
P2O5
(%)
|
K2O
(%)
|
Pupuk
Sapi
|
Padat
70
|
0,40
|
0,20
|
0,10
|
Cair
30
|
1,00
|
0,20
|
1,35
|
|
TOTAL
-
|
0,60
|
0,15
|
0,45
|
|
Pupuk
Kambing
|
Padat
67
|
0,75
|
0,50
|
0,45
|
Cair
33
|
0,35
|
0,05
|
2,10
|
|
TOTAL
-
|
0,95
|
0,35
|
1,00
|
|
Pupuk
Ayam
|
TOTAL
-
|
1,00
|
0,80
|
0,40
|
(Sutejo, 2002:99)
Dari tabel tersebut dapat dilihat
kandungan atau komposisi unsur hara dari pupuk sapi, pupuk kambing dan pupuk
ayam. Komposisi unsur hara dari pupuk-pupuk tersebut mempunyai pengaruh
terhadap tanaman sebagai berikut:
1. Pupuk sapi mempunyai kandungan nitrogen
sebanyak 0,60%, phospor 0,15%, dan kalium 0,45%. Kandungan terbanyak yang
dimiliki pupuk sapi adalah unsur nitrogen. Pengaruh pupuk sapi terhadap
tanaman adalah merangsang pertumbuhan batang dan daun serta meningkatkan jumlah
anakan. Sehingga pupuk sapi cocok untuk tanaman sayuran.
2. Pupuk kambing berkandungan nitrogen 0,95%, phospor
0,35% dan kalium 1,00%. Kandungan nitrogen dan kalium hampir seimbang. Sehingga
pupuk kambing bagus bagi tanaman yang berbuah. Karena pupuk kambing mempunyai
pengaruh pada tanaman untuk merangsang pertumbuhan vegetatif, merangsang
pertumbuhan akar, membuat tanaman lebih tahan terhadap hama dan memperbaiki
kualitas buah.
3. Pupuk ayam berkandungan nitrogen 1,00%,
phospor 0,80% dan kalium 0,40%. Kandungan nitrogen lebih banyak dari phospor
dan kalium, tetapi kalium yang dikandungnya juga mendekati keseimbangan dengan
nitrogen. Sehingga pupuk ayam bagus bagi sayuran atau tanaman berbunga. Karena
berpengaruh untuk merangsang pertumbuhan vegetatif dan memacu terbentuknya
bunga.
BAB
III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : 2 September 2016 - 16 September 2016.
Tempat
: SMA Negeri 1 Randudongkal.
3.2 Subjek Penelitian
1.
Variable
Penelitian
Pada penelitian ini, penulis membuat 3 variabel penelitian,
yaitu:
a.
Variable
Manipulasi / Bebas
Pupuk Organik, yaitu: Pupuk organic dan bukan
pupuk organic (tanah biasa)
b.
Variable
Terkontrol / Tetap
Cahaya, suhu, kelembapan, dan
ukuran bibit daun bawang yang akan ditanam.
c.
Variable
Respon / Terikat
Pertumbuhan
tanaman daun bawang yang meliputi
panjang batang, jumlah cabang dan jumlah daun.
2.
Sampel
Penelitian
Pada penelitian ini, sampel penelitian dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu:
a.
Kelompok
yang menggunakan pupuk organic akan dieksperimenkan pada 5 bibit daun bawang.
b.
Kelompok
yang tidak menggunakan pupuk organic akan dieksperimenkan pada 5 bibit daun
bawang.
3.3
Metode Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
a. Eksperimen
yaitu percobaan langsung terhadap objek yang diteliti.
b. Observasi
yaitu pengamatan langsung di tempat penelitian.
c. Study Pustaka
yaitu pengumpulan data dengan mencari refrensi dari buku.
2. Tahap-Tahap Penelitian
a. Tahap
pengumpulan data
·
Identifikasi Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian antara lain:
·
Pengaduk
Pengaduk yang digunakan berupa sekop, karena kondisi tanah yang kering.
·
Ember
Ember digunakan sebagai tempat pencampuran media tanam.
·
Polibek
Polibek yang digunakan berjumlah 10 buah. Jumlah ini dibagi 2
variabel yang masing-masing variable menggunakan 5 buah polibek.
·
Pupuk Organik
Pupuk organic yang digunakan berupa pupuk kandang hewan ternak.
Kondisi setiap pupuk kering dan masih kasar karena belum disaring terlebih
dahulu.
·
Tanah
Kondisi tanah pada saat penelitian adalah basah.
·
Bibit daun bawang
Bibit daun bawang yang kami gunakan adalah bibit daun bawang yang
siap tanam. Masing-masing media tanam diberi satu bibit daun bawang.
·
Langkah kerja
Langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian adalah:
·
Alat dan bahan disiapkan, kemudian bahan disiapkan sesuai
kelompoknya.
·
Bahan diaduk rata dengan perbandingan tanah dan pupuk organic
sebesar 2:1.
·
Bahan yang telah dicampur dimasukan ke polibek dan dilakukan
penataan tempat yang mendapatkan pencahayaan matahari yang cukup.
·
Media yang telah siap untuk ditanami, disiram dahulu dengan air
secukupnya.
·
Buat lubang tanam pada polibek yang telah disiapkan sekitar 10 cm.
·
Masukan bibit daun bawang dengan posisi tanaman tegak berdiri
·
Tutup dengan media tanam hingga kuat mencengkeram, siram bibit
tersebut agar tetap lembab.
·
Penyiraman dapat dilakukan setiap 2-3 hari sekali, tergantung
cuaca dan kondisi.
·
Perkembangan benih diamati setiap penyiraman.
b. Analisis
data
Langkah-langkah
analisis data adalah
1. Hasil
pengamatan dipaparkan dalam tabel dan uraian kalimat.
2. Mulai
menganalisis data.
3. Menentukan
pengaruh kelompok masing-masing pupuk terhadap bibit daun bawang.
4. Catat
hasil analisis data.
c. Penarikan kesimpulan
Langkah-langkah
penarikan kesimpulan adalah
1. Pelajari
hasil analisis data.
2. Mempersempit
pengaruh kelompok masing-masing pupuk terhadap cabe.
3. Menarik kesimpulan.
3.4
Contoh
Tabel
Hari, Tanggal
|
Panjang batang (cm)
|
Jumlah cabang daunnya
|
||||||||
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
|
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAH PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Proses Penelitian
Pelaksanaan eksperimen dengan judul “Studi
Tentang Pengaruh Media dalam Pupuk Organik terhadap Tumbuhan Daun Bawang.”
Dimulai tanggal 2
September 2016 di depan kelas XII MIPA 4
SMA Negeri 1 Randudongkal.
Alat dan bahan yang digunakan dalam
penelitian ini, antara lain sebagai berikut:
·
Pengaduk
Pengaduk yang digunakan berupa sekop, karena kondisi tanah yang
kering.
·
Ember
Ember digunakan sebagai tempat pencampuran media tanam.
·
Polibek
Polibek yang digunakan berjumlah 10 buah.
Jumlah ini dibagi 2 variabel yang masing-masing variable menggunakan 5 buah
polibek.
·
Pupuk Organik
Pupuk organic yang digunakan berupa pupuk
kandang hewan ternak. Kondisi setiap pupuk kering dan masih kasar karena belum
disaring terlebih dahulu.
·
Tanah
Kondisi tanah pada saat penelitian adalah basah.
·
Bibit daun bawang
Bibit daun bawang yang kami gunakan adalah
bibit daun bawang yang siap tanam. Masing-masing media tanam diberi satu bibit
daun bawang.
Langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
·
Alat dan bahan disiapkan, kemudian bahan disiapkan sesuai
kelompoknya.
·
Bahan diaduk rata dengan perbandingan tanah dan pupuk organic
sebesar 2:1.
·
Bahan yang telah dicampur dimasukan ke polibek dan dilakukan
penataan tempat yang mendapatkan pencahayaan matahari yang cukup.
·
Media yang telah siap untuk ditanami, disiram dahulu dengan air
secukupnya.
·
Buat lubang tanam pada polibek yang telah disiapkan sekitar 10 cm.
·
Masukan bibit daun bawang dengan posisi tanaman tegak berdiri
·
Tutup dengan media tanam hingga kuat mencengkeram, siram bibit
tersebut agar tetap lembab.
·
Penyiraman dapat dilakukan setiap 2-3 hari sekali, tergantung
cuaca dan kondisi.
·
Perkembangan benih diamati setiap penyiraman.
4.2
Hasil Penelitian
Pelaksanaan
eksperimen dengan judul “Studi Tentang Pengaruh Media dalam Pupuk Organik terhadap Tumbuhan
Daun Bawang.” Dimulai tanggal 2
September 2016
sampai tanggal 16
September 2016
di depan kelas XII MIPA 4 SMA Negeri 1 Randudongkal. Penelitian dilakukan pada
2 kelompok, yaitu kelomopok pupuk organic dan kelompok bukan pupuk organic.
Kedua kelompok tersebut mendapat perlakuan yang sama dan dilakukan 6 kali
penelitian.
Hari, Tanggal
|
Panjang batang (cm)
|
Jumlah cabang daunnya
|
||||||||
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
|
Mantap sekali informasinya
ReplyDeleteMakalah bentuk interaksi sosial
Tugas makalah peranan media sosial dalam kampanye
Surat Pernyataan Pemilihan Spesialisasi
Surat Lamaran Kerja Champion Motor
Makalah tentang lingkungan hidup
Makalah respirasi anerob
Pernyataan Kesanggupan melakukan pekerjaan
Surat Hutang Emas
Surat Pembukaan Rekening Giro
Terima kasih ka atas apresiasinya, support blog saya juga ya ka dengan share post2 di blog ini ^^
DeleteThxx bro
ReplyDeleteHidup Sehat | Manfaat gingseng | Golongan Obat | Tanaman Obat | Vitamin ibu hamil
ReplyDelete