MAKALAH BAHASA INDONESIA “KUTIPAN”
MAKALAH
BAHASA INDONESIA
“KUTIPAN”
Nama Anggota Kelompok:
Afif Makruf
Aryo Anindyo
Cakrawati
Desy Krisdian
Ramadhani Bahtiar S.N.
Departement Sistem
Komputer
Fakultas Teknik
Universitas
Diponegoro
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1. Latar
Belakang
Dalam menyusun
suatu karangan ilmiah, unsur yang tidak terlepas yaitu sumber/ bahan karya
ilmiah itu didapat. Berbagai banyak sumber dalam menyusun karangan ilmiah,
selalu ada unsur dalam karangan tersebut, salah satunya dikutip, dan sumber
yang didapat pun harus dicantumkan
sumber menemukan data dengan menggunakan kutipan.
Ada cara dan
susunan dalam membuat kutipan yang harus diketahui dalam membuat karangan
ilmiah. Dan unsur ini terkadang disepelekan oleh sebagian orang dalam menyusun
karangan ilmiah. Penulis pada kesempatan kali ini akan menjelaskan tentang
kutipan, dimana terdapat membuat/ mengambil kutipan yang benar. Dimana
pembahasan tersebut amatlah penting untuk menunjang mata kuliah Bahasa
Indonesia.
1.2. Tujuan
Makalah
Tujuan makalah
ini dibuat untuk mengetahui susunan/ cara dalam menggunakan kutipan yang benar,
guna menunjang pembelajaran bagi mahasiswa.
Makalah ini
selain sebagai tugas Bahasa Indonesia namun dapat berguna untuk pembelajaran
dan pengetahuan bagi mahasiswa tentang kutipan yang disertai dengan pengertian,
jenis, susunan, dan contoh.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Kutipan
Kutipan adalah
pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau
seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket,
laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam
bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain
sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Bahan-bahan yang
dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak atau belum menjadi
pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat
seseorang yang tidak atau belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi
tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip kita harus menyebutkan
sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang
yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan
tersebut.
2.2 Fungsi Kutipan
Fungsi kutipan
diantaranya :
·
Landasan teori karya
ilmah. Banyak penelitian – penelitian yang dilakukan karena didasarkan pada
pernyataan seseorang dari berbagai sumber antara lain buku, journal, dan
lainnya
·
Pandangan atau acuan.
Seperti kutipan ayat- ayat Tuhan, Nabi, atau pendapt seseorang dapat dijadikan
pandangan terhadap melihat sesuatu.
·
Penguat argumen. Sama
seperti pada nomor 2, dalam hal ini kutipan dapat dijadikan sebagai bahan
penguat argumen penulis.
Sedangkan fungsi
utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian atau membuktikan
kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh
dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris.
Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian
catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya dilakukan
andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan mengganggu
keruntutan uraian pada teks.
Hal – hal yang
perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :
1. Penulis
mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2. Penulis
bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3. Kutipan dapat
terkait dengan penemuan teori.
4. Jangan terlalu
bnayak mempergunakan kutipan langsung.
5. Penulis
mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.
2.3 Prinsip-Prinsip Mengutip
Dalam mengutip
kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan
kebenaran kutipan tersebut. Ada beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam
mengutip, yaitu :
1.
Penulis jangan terlalu
banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun menjadi suatu
himpunan
kutipan. Ingat mengutip hanya menjadi bukti penunjang pendapat penulis.
2. Kutipan dianggap benar jika penulis
menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga
pembaca dapat
mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya.
3.
Kutipan hendaknya
diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.
4.
Kutipan yang panjang
sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
5. Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan
dengan syarat bahwa penghilangan
bagian itu tidak
menyebabkan perubahan makna.
Cara:
• Menghilangkan
bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti
dengan titik berspasi.
• Menghilangkan
bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti
dengan titik berspasi sepanjang garis (dari magin kiri sampai ke margin kanan).
6.
Pada kutipan langsung,
penulis tidak boleh mengubah apapun dan andai kata penulis
tidak menyetujui
apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi
tanda : [. . ..
] atau [ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang berarti “dengan
demikian”,
“jadi..”, “ seperti itu”.
7. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan,
baik kata-katanya maupun tekniknya.
Bila penulis
terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka kata-kata tambahan itu harus
dicetak lain – tebal, miring, atau renggang- dan diberi catatan kaki yang
menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis, bukan teks
asli.
Contohnya :
‘Tugas bank
antara lain adalah memberi pinjam uang.’
Pengutip tahu
bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh
memperbaikinya.
Cara
memperbaikinya:
• ‘Tugas bank
antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’
• ‘Tugas bank
antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’
[Sic!] artinya
dikutip sesuai dengan aslinya.
2.
4 Jenis Kutipan dan Cara
Mengutip
Menurut jenisnya
kutipan dapat dibedakan menjadi :
1. Kutipan
langsung
Jenis kutipan
ini adalah kutipan
yang mengutip gasasan sama persis dengan sumber aslinnya. Pengutip tidak
diperkenankan untuk mengubah atu menghilangkan apapun dari pernyataan yang
diambil dengan kkutipan langsung. Apabila ditemukan kesalahan kata atau
kemiringan huruf harus diberi tanda [.....] untuk memberitahukan. Contoh:
Darwinisme [penulisan miring dari pengutip].
Oleh karena pengutip tidak diperbolehkan untuk mengubah seikitpun, maka
sepenti pada poin lima prinsip pengutipan dianjurkan untuk tidak terlalu sering
menggunakan kutipan enis ini. Hal ini
karena kekayaan bahasa dan kemampuan analisis menjadi rendah, serta kutipan
jenis ini cenderung memungkinkan terjadinya plagiarisme (copy-paste). Ada dua
teknik mengutip dengan kutipan langsung, yaitu:
1) Kutipan tidak
lebih dari empat baris
Penulisan
kutipan diletakkan menyatu dengan teks non kutipan (satu alinea). Untuk
menunjukkan kutipa dengan jelas, maka kutipan ditulis dengan memberi tanda
petik, yang diikuti dengan nama pengarang, tahun terbit serta halaman dimana
kutipan tersebut diambil dari sumber. Untuk kutipan yang berasal dari media
online maka cantumkan siapa penulis artikelnya, dan tahun penulisan artikel
tersebut.
Contoh: Mmenurut
Darwin dalam bukunya the origin of spesies (1829:215) “variation of spesies
means by natural selection”
Bagaimana jika
pengutip tidak dapat menemukan sumber asli karya yang ingin dikutip. Maka
pengutipan dapat ditulis seperti contoh berikut:
Menurut Darwin
(dalam Rukmana, 2010:17), “variasi makhluk hidup terjadi karena proses seleksi
alam”.
Jika mengutip
bagian awal
dan akhir, ada kalimat tengah yang tidak dibutuhkan, maka kalimat tengah
tersebut dapat diganti dengan tanda elipsis (...), yaitu tanda titik sebanyak
tiga kali, dan yng keempat merupakan tanda akhir kalimat.
Contoh:
“hidup
tergantung bagaimana kita ingin mewujudkannya. ... . tak ada yang membatasi
impian Anda, selama Anda tetap berusaha mencapainya. Jadi mulailah merancang
masa depan Anda dan lakukanlah secara terus menerus. Jika Anda bisa
memimpikannya, Anda dapat melakukannya” (Amir, 2009:37).
2) Kutipan langsung
lebih dari empat baris
Karena kutipan
ini termasuk kutipan yang panjang maka penulisannya dapat dipisahkan dari teks
dengan jarak spasi 2,5. Dengan satu spasi untuk penulisn kutipan.
Contoh:
Proses
pembentukkan manusia terjadi secara bertahap yang diawali dengan terjadinya
pembuahan atau fertilisasi, dan kemudian berkembang terus sampai pembentukkan
organ terjadi di dalam rahim induk betina. Seperti yang diterangkan oleh Allah
dalam firmannya dalam Q.S. AL-Mu’minum: 12-14:
“ Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal dari
tanah. Kemudian Kami jdikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah , lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah
Pencipta Yang Paling Baik”.
2. Kutipan tidak
langsung
Merupakan jenis
kutipan dengan teknik pengutipan yang berbeda denngan kutipan langsung. Dalam
kutipan tak langsung, pengutip diperbolehkan mengubah kalimat gagasan penulis
dengan bahasa pengutip dengan syarat tidak mengubah makna dari gagasan
tersebut. Oleh karena itu, pengutip bertanggung jawab atas kutipannya. Meski
diperbolehkan mengubah, tetap saja nama penulis gagasan dan tahun terbit harus
dicantumkan, hanya saja penulisan kutipan tidak perlu diberi tanda petik.
Contoh:
Banyak definisi
mengenai arti cinta. Subroto (2008:16) mendefiniskan cinta sebagai suatu
kehidupan. Menurutnya kehidupan terbentuk dimulai dengan bercinta.
Kutipan
tak hanya menyantumkan nama, kebenaran sumber yang digunakan pengutip harus
dicantumkan ke dalam daftar pustaka. Hal ini untuk memverifikasi bahwa kutipan
benar-benar ada di dalam sumber yang digunakan. Dan juga, hal tersebut dapat
menjadi media informasi untuk pembaca lain dalam mencari sumber asli yang
dibutuhkan.
1. Kutipan
pada catatan kaki, kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun
kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam
teks asli.
2. Kutipan
atas ucapan lisan, harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya
(bila
pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau tidak
langsung.
3. Kutipan
dalam kutipan, kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat kutipan. Dapat
dilakukan dengan dua cara:
·
Bila kutipan asli tidak
memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat mempergunakan tanda kutip
tunggal atau tanda kutip ganda.
·
Bila kutipan asli
memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip ganda. Sebaliknya
bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai tanda
kutip tunggal.
4. Kutipan
langsung pada materi, kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga penghentian
terdekat (dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa
yang berbicara.
Contoh:
“Jelas,” kata
Prof. Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil dari kosa kata
bahasa Sansekerta.”
Contoh-contoh
kutipan :
Isu Millenium
Bug atau yang lebih dikenal dengan istilah Y2K berpengaruh besar terhadap
peningkatan penjualan komputer. Di Indonesia, sejak kwartal pertama tahun 1999,
penjualan komputer mengalamai peningkatan hingga 50-200%. Menurut Ir. Budi
Prasetyo, M.Com dari perusahaan distributor komputer merek Dell, penjualan
Personal Computer (PC) Wearnes meningkat sebesar 55% dibandingkan angka
penjualan tahun sebelumnya (Bisnis Indonesia, 2 Mei 1999: 40). [1]
Peningkatan yang
sama juga dialami oleh perusahaan komputer Compaq, yaitu berkisar 50-57% pada
akhir bulan Maret 1999 sebagaimana diutarakan oleh Direktur PT Compaq Computer
Indonesia, B.T. Lim,
“peningkatan
penjualan komputer Compaq sebesar 200% selama tiga bulan pertama tahun 1999
disebabkan oleh kegiatan komputerisasi untuk menghadapi Y2K dan segmen bisnis
layanan” (Atmadi dan Purwito 1999:12) [2]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah
dijelaskan tadi,dapat ditarik kesimpulan bahwa mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau lainnya disertai sumber kutipannya. Fungsi kutipnya itu sebagai catatan acuan dan sebagai catatan kaki.
B. Saran
Demi menghindari pelanggaran hak cipta
dan dengan mempertimbamgkan etika dalam penulisan karya ilmiah serta karya
ilmiah itu menjadi bernilai dan berbobot, sebaiknya para penulis mengetahui kaidah-kaidah
mengutip.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kutipan
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18343/Kutipan.ppt
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19582/Bibliografi.pptx
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19581/Catatan+Kaki.pptx
http://blog.atmasetya.com/yang-dimaksud-dengan-kutipan.html
http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/citation.pdf
http://main.man3malang.com/download//Pelajaran/Sastra_(Indonesia,_Arab,_Inggris_dll)/BI-daftar_pustaka.pdf
http://nolimitz.web.id/2010/03/cara-menulis-daftar-pustaka/
http://myth90.blogspot.com/2010/12/kutipan-daftar-pustaka.html
http://eziekim.wordpress.com/2010/12/25/kutipan-dan-daftar-pustaka/
Tanjung
S.1988.Bunga Rampai.Jakarta.PT.Intan Pariwara
Paramita
Dwitya.2006.Bahasa kuliah.Jakarta.PT.Macana Jaya
http :
//www.google.com/paragraf bahasaindonesia
Comments
Post a Comment